WAHANANEWS.CO, Jakarta - Masyarakat diimbau tidak perlu ragu menggunakan galon guna ulang sebagai wadah air minum sehari-hari.
Sejumlah penelitian ilmiah dari berbagai perguruan tinggi ternama menegaskan bahwa galon berbahan polikarbonat (PC) aman digunakan dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Air Tanah Disulap Jadi Air Galon Bermerek, Polres Bekasi Tangkap Pelaku
Studi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Makassar (UIM), hingga Universitas Muslim Indonesia (UMI) menunjukkan bahwa tidak ditemukan migrasi zat Bisphenol A (BPA) dari galon guna ulang ke dalam air minum.
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Akhmad Zainal Abidin, dalam keterangannya yang diterima InfoPublik, Kamis (11/9/2025), menegaskan: “Dari penelitian yang dilakukan, tidak terdeteksi BPA di semua sampel Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diuji.”
Galon polikarbonat juga sudah memenuhi standar food grade nasional maupun internasional. Setiap kali dikembalikan ke pabrik, galon melalui proses sterilisasi dengan mesin canggih untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan.
Baca Juga:
Survei KKI: 60,8% Konsumen Tahu Bahaya BPA, Namun Tetap Gunakan Galon Guna Ulang
Bila terdapat kerusakan sekecil apa pun, galon tersebut akan langsung diganti dengan yang baru. Proses inilah yang memastikan air tetap higienis hingga sampai ke tangan konsumen.
Bahkan penelitian yang dilakukan Dong Wen-li bersama timnya, dipublikasikan dalam jurnal Applied Mechanics and Materials Vol. 469 Tahun 2014, menunjukkan bahwa semakin lama galon PC dipakai pada suhu normal, potensi migrasi BPA justru semakin berkurang secara linier.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Syuhada, Periset Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Polimer Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTP BRIN).
Ia menjelaskan bahwa makin sering dan lama wadah PC digunakan, semakin kecil kemungkinan paparan BPA yang dapat terjadi.
Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Hermawan Seftiono, juga menegaskan bahwa tidak ada laporan di Indonesia maupun Eropa yang menyebutkan adanya kasus penyakit akibat konsumsi air dari galon polikarbonat.
Pengalaman puluhan tahun masyarakat pun menjadi bukti nyata.
Seperti yang disampaikan Rina Destiana (28), warga Bekasi, yang rutin mengonsumsi dua galon air setiap minggu untuk keluarganya, termasuk anak balita.
Ia menuturkan bahwa penggunaan galon guna ulang tetap aman, sehat, dan mendukung kelestarian lingkungan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]