"Dikasih tahu ancang-ancang tanggal segini ke segini, tapi katanya masih bakal ada perubahan. Tapi katanya udah ada fix date-nya kira2 sekitar 7 hari sebelum haji," kata Tommy.
Tommy mengatakan setahun sebelum keberangkatannya, agen Retali sebenarnya pernah gagal memberangkatkan jemaah melalui jalur haji furoda. Hal itu yang menyebabkan dirinya sempat khawatir.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Tapi pada 2019 agen tersebut berhasil memberangkatkan jemaah lantaran mengambil kuota haji furoda dari agensi lain yang lebih besar.
Saat itu ia mendapatkan kuota dari agen di Kalimantan. Dari situ ia mengetahui ada sejumlah agensi besar yang bisa akses haji furoda di Indonesia.
"Jadi sebenarnya cuma ada beberapa agensi besar yang mempunyai akses ke haji furoda ini dan kalau saya dapat dari agensi travel kalimantan. Sebenernya tangan kedua. Jadi dia beli dari agensi lain dan Alhamdulillah saat di tahun saya bener," kata Tommy.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
Lebih jauh Tommy membeberkan biaya haji yang harus dikeluarkan sekitar US$ 27.000 atau sekitar Rp 386 juta. Angka ini naik dari harga yang ditawarkan sebelumnya sebesar US$ 21.000 karena ia memilih untuk naik pesawat kelas bisnis. P
roses pembayaran dilakukan dua kali, yaitu uang muka US$ 5.000 saat pendaftaran, dan yang kedua saat pelunasan dilakukan sebulan menjelang keberangkatan.
"Saya update ke business class jadi US$ 26.000-27.000 gitu. Kalau gak salah sebulan sebelum berangkat, bayar pelunasan," ujarnya.