Kini kuota jemaah haji dari Indonesia dibatasi menjadi 100.051 orang. Alokasi itu, kata dia, dibagi 92 persen untuk jalur reguler dan 8 persen untuk haji khusus.
"Alhamdulillah saya berangkat sebelum pandemi. Memang awalnya saya sudah pasrah kalau gak berangkat tahun ini, ya sudahlah melalui reguler aja ONH Plus," ujar Tommy.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Meski banyak kemudahan yang dirasakan, Tommy mewanti-wanti kepada calon jemaah haji yang berkeinginan kuat ikut haji furoda.
Sebab jemaah haji furoda harus siap berhadapan dengan ketidakpastian karena agen pun tidak bisa memastikan keberangkatan jemaah furoda dan kuota dari pemerintah Arab Saudi bisa berubah-ubah.
Selain itu, para agensi saling berebut kuota haji furoda sehingga kemungkinan biaya yang perlu dibayarkan para jemaah semakin tinggi.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
"Kalau secara kuota benar (tidak jelas jumlahnya) karena yang mengeluarkan adalah pemerintah Saudi Arabia. Tapi yang benar-benar dapat, kita enggak tahu, ada sikut-sikutan antar-agensi," tutur Tommy.
Ia mencontohkan tak sedikit temannya gagal berangkat haji furoda dan akhirnya hanya mendapat uang ganti rugi. Banyak juga calon jemaah yang gagal berangkat haji karena tertipu agensi palsu yang memberi iming-iming keberangkatan jalur haji furoda.
Oleh sebab itu, Tommy menyarankan calon jemaah menunaikan ibadah haji memilih jalur haji reguler yang disediakan pemerintah melalui Kementerian Agama. Sebab, seluruh data bisa dipantau melalui situs resmi dan kejelasan tahun keberangkatan bisa dipastikan.