Dalam akun YouTube “Panggil Saya BTP”, Ahok juga buka-bukaan soal rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman, StreetScooter.
IBC adalah holding industri baterai kendaraan listrik yang dibentuk oleh 4 BUMN, salah satunya adalah PT Pertamina (Persero).
Baca Juga:
Veronica Tan di Kabinet Merah Putih, Prabowo Titipkan Misi Besar untuk Anak dan Perempuan
Tiga BUMN lain yang memiliki saham IBC adalah MIND ID, PLN, dan Antam.
IBC akan mengakuisisi StreetScooter dengan harga USD 170 juta atau sekitar Rp 2,43 triliun (kurs dolar Rp 14.300).
Angka ini dinilai Ahok terlalu mahal.
Baca Juga:
Jika Diusung PDIP di Pilgub Jakarta 2024, Ahok Siap Menangkan Anies Baswedan
Menurut Ahok, nilai akuisisi StreetScooter terlalu tinggi karena perhitungan harga sahamnya menggunakan future valuation dengan alasan bisnisnya bakal bagus di masa mendatang.
"Anda tidak boleh membeli sesuatu atau mengarang future valuasinya ke depan. Dasarnya apa valuasi future? Ini barang baru. Itu saya tanya, mens rea-nya apa? Anda bodoh atau tadi ada yang nitip beli barang 20 jadi 170? Kalau suatu hari anda masuk penjara, jangan bilang ini hanya keputusan bisnis. Bullshit," kata Ahok.
Rencana akuisisi itu, kata Ahok, dibalut dengan alasan agar Indonesia bisa menembus pasar mobil listrik Amerika Serikat dan China.