WahanaNews.co | Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD mengungkapkan bahwa petinggi Komnas HAM dan Kompolnas sempat dipanggil eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Petinggi Komnas HAM dan Kompolnas itu dipanggil agar insiden tembak-menembak Bharada E dan Brigadir J diskenariokan Ferdy Sambo berjalan mulus.
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
"Katanya sudah ada yang dipanggil dan diarahkan untuk jawab itu (skenario tembak-menembak)," kata Mahfud MD dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (22/8).
Komisioner Kompolnas dipanggil Ferdy Sambo adalah Poengky Indarti sementara dari Komnas HAM adalah M Choirul Anam selaku komisioner bidang Penyelidikan dan Pemantauan.
Mahfud MD mengatakan, keduanya mengaku dipanggil Ferdy Sambo dan mendapatkan cerita bahwa adanya dugaan pelecehan dialami istrinya Putri Candrawathi dilakukan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
"Kata Bu Poengky, 'itu saya dipanggil oleh Pak Ferdy Sambo,' terus? 'ya dia nangis aja bilang ke saya, Mbak Poengky saya ini dizolimi, istri saya dilecehkan, kalau saya ada di sana saya tembak sendiri dia', kata mbak Poengky," ucap Mahfud menirukan pengakuan Poengky.
Sementara Choirul Anam meyakini kepada Mahfud MD bahwa dirinya tidak terpengaruh cerita Ferdy Sambo.
"Ketika saya bertemu Pak Anam, sama ceritanya (seperti Poengky). 'Pak saya betul-betul bertemu dengan Pak Sambo tapi saya tidak berpengaruh sama sekali, saya tetap profesional'," kata Mahfud meniru percakapannya dengan Choirul Anam. [rin]