WAHANANEWS.CO, Jakarta - Setiap 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap peran perempuan.
Hari Perempuan Internasional ini lahir dari perjuangan panjang para perempuan yang menuntut hak yang setara.
Baca Juga:
Resmi, Trump Setop Bantuan Militer ke Ukraina
Sejarah Hari Perempuan Internasional bukan tanpa alasan.
Dikutip dari Kompas, berdasarkan kalender Julian, perempuan Rusia menyatakan protes terhadap Perang Dunia I pada 23 Februari 1913 atau tanggal 8 Maret dalam kalender Gregorian.
Pada 23 Februari 1917, para wanita Rusia kembali berunjuk rasa dan menuntut diakhirinya perang. Mereka juga menuntut hak atas pangan dan meminta Tsar Nicholas II untuk turun jabatan.
Baca Juga:
Lavrov: Trump Ingin Akhiri Perang Ukraina, tapi Eropa Malah Perpanjang Konflik
Menurut sejarawan Rochelle Ruthchild, aksi mereka ini dimulai dengan membuat kesal kaum revolusioner pria seperti Leon Trotsky.
Mereka merencanakan protes menjelang unjuk rasa yang dijadwalkan di Hari Buruh. Dalam beberapa hari, kekuasaan Tsar digulingkan dan rezim komunis didirikan.
Perempuan Rusia pun diberikan hak untuk memilih dan diperlakukan setara.