“Sementara di luar itu ada gerakan bagaimana tim lawan, tim Persebaya itu harus berangkat ke luar. Jadi itu juga kemungkinan ada yang memerintahkan untuk menutup. Itu beberapa bukti yang kita kumpulkan,” lanjut Rhenald.
Terkait penggunaan Gas Air mata, Rhenald menjelaskan, tim melakukan uji laboratorium. Tim, jelas dia, juga akan meminta dilakukan autopsi. “Kemudian tim kami juga telah mengumpulkan gas air mata yang digunakan, sudah dibawa ke laboratorium. Kami minta untuk di otopsi, akan diperiksa di laboratorium mengenai racun yang masih ada di gas air mata itu. Jadi itu lah sementara, dan kami akan menggelar rapat pleno dalam waktu dekat. Semua fakta kami kumpulkan,” beber dia. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.