Tak
hanya Tol Cipali, longsor juga terjadi di Tol Surabaya-Gempol, tepatnya di Km
06+200 arah Gempol.
Longsor
itu merupakan akibat dari penurunan tanah pada bahu luar dan lajur lambat (L1)
di Km 6+200 jalur A (segmen Dupak-Waru) Tol Surabaya-Gempol yang dipicu
intensitas curah hujan tinggi.
Baca Juga:
Kecelakaan di Tol Japek KM 58, Menko PMK: 12 Korban Sedang Diidentifikasi
PT Jasa
Marga (Persero) Tbk selaku pengelola menargetkan, penanganan longsor di Tol
Surabaya-Gempol tuntas pada akhir Februari Tahun 2021.
Lantas,
apakah amblesnya jalan tol semata-mata terjadi hanya karena faktor alam?
Guru
Besar Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Paulus Pramono Rahardjo,
membenarkan hal tersebut.
Baca Juga:
Jasa Marga buka Tol Japek II Selatan Dampak kecelakaan Km 58
"Kerusakan
jalan tol lebih karena kondisi alam yang ekstrem (tidak direncanakan) dari
awal," tutur Paulus kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Sebab,
imbuh Paulus, kajian teknis dan ekonomis pasti akan selalu dilakukan dalam engineering (teknik).
Soal
amblesnya Tol Cipali di Km 122+400 terjadi karena berada di atas tanah
ekspansif.