Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Bekasi, termasuk Perumahan Bumi Naso Indah di Jatiasih, semakin memperjelas dampak dari penyempitan sempadan sungai.
Warga menyebutkan bahwa banjir terjadi akibat jebolnya tanggul di dekat pemukiman mereka. Tim penanganan air dari Pemerintah Kota Bekasi pun langsung melakukan penutupan tanggul yang mengalami rembesan.
Baca Juga:
Remaja Bekasi Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Ini Respons Tegas Sang Gubernur
Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama banjir di berbagai titik, termasuk di Bekasi.
Diana menyoroti bahwa berkurangnya lahan sempadan sungai di Jabodetabek, mulai dari Bogor hingga Jakarta dan Bekasi, menjadi faktor utama meningkatnya risiko banjir.
Banyak wilayah yang seharusnya steril dari bangunan justru dipadati pemukiman.
Baca Juga:
Polisi Tangkap 9 Remaja Tawuran di Cikarang Timur, Amankan Sajam
“Di Cisarua, misalnya, dahulu sungainya besar, tetapi kini menyempit karena semakin banyak rumah berdiri di sepanjang sempadan. Seharusnya air bisa mengalir dengan lancar, tetapi karena kapasitas sungai menyusut, air akhirnya meluap ke pemukiman dan menyebabkan banjir bandang,” jelas Diana dalam pernyataannya di Kantor Kementerian PU, Rabu (12/3/2025).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa beberapa sungai di wilayahnya, seperti Sungai Bekasi dan Sungai Cikeas, bahkan telah memiliki surat hak milik (SHM).
Keberadaan dokumen kepemilikan ini menjadi kendala utama dalam upaya normalisasi sungai.