WahanaNews.co |
Masalah persatuan kerap disoroti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto,
belakangn ini. Bahkan, pada momen-momen itu, Marsekal Hadi juga 'memamerkan' kekuatan
pasukan elite TNI.
Baca Juga:
Dalam rangka Memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Subulussalam Laksanakan Olahraga Bersama
Minggu lalu misalnya, Panglima TNI Marsekal Hadi tiba-tiba
mengeluarkan pernyataan mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan. Tidak
seperti biasanya, konferensi pers digelar di kantor Panglima TNI di Jalan Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Di hari-hari biasa, kebanyakan acara
diselenggarakan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan
dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional," ujar Hadi.
Bila biasanya Panglima TNI selalu ditemani para kepala staf
angkatan, pembuatan statement Panglima TNI ditemani oleh Panglima Komando Utama
(Pangkotama) pasukan khusus. Komandan pasukan khusus setiap matra ada di
belakang Marsekal Hadi pada momen itu.
Baca Juga:
Siaga Merah di Kualanamu: Ancaman Bom Guncang Bandara, Jemaah Haji Dievakuasi
Panglima TNI didampingi oleh Pangkostrad Letjen TNI Eko
Margiyono, Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Mayjen TNI Richard
TH. Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Komandan Korps
Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono, dan Komandan Korps Paskhas
(Dankorpaskhas) Marsda TNI Eris Widodo Y.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menekankan persatuan
dan kesatauan bangsa. Ia mengingatkan jangan sampai masyarakat dipecah belah
dengan provokasi.
"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan
bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus
dengan berbagai identitas," tegas Marsekal Hadi.
Selain itu, Hadi juga mengingatkan prajurit TNI agar selalu
profesional. Kepada prajurit, Panglima TNI memerintahkan untuk selalu
mengutamakan pertahanan negara.
"Seluruh prajurit TNI adalah alat utama pertahanan
negara, untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia," tegas Pangliam TNI.
Untuk itu, Hadi mengatakan tidak boleh ada musuh yang
dibiarkan. Terlebih musuh tersebut dianggap berupaya melakukan ancaman terhadap
bangsa Indonesia.
"Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan,
apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita
luhur bangsa dan negara Indonesia," ucap Hadi. [dhn]