WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pelantikan enam juru bicara baru oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menandai langkah penting pemerintah dalam memperkuat strategi komunikasi publik.
Acara yang berlangsung di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024), ini menghadirkan figur-figur terkemuka dengan latar belakang yang beragam.
Baca Juga:
KPK Tunjuk Tessa Mahardhika Sugiarto Sebagai Juru Bicara Tanpa Proses Seleksi
Para juru bicara ini diharapkan menjadi penghubung efektif antara pemerintah dan masyarakat, menyampaikan pesan-pesan strategis dengan profesionalisme tinggi.
Para juru bicara ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti pengamat politik, jurnalis, hingga peneliti kebijakan, menjadikan mereka tim yang kaya pengalaman.
Melansir Kompas.com, inilah profil singkat ke-6 juru bicara tersebut.
Baca Juga:
Polisi Periksa 10 Ahli untuk Dukung Penyelidikan di Kasus Aiman, Termasuk Dewan Pers
Philip J. Vermonte
Ketua Persepi Philips Vermonte usai konferensi pers di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2024). Shela Octavia Ketua Persepi Philips Vermonte usai konferensi pers di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11/2024).
Philip J. Vermonte
Philip J. Vermonte adalah Ketua Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) sekaligus peneliti senior di Center for Strategic International Studies (CSIS) sejak 2001.
Ia memiliki gelar Master of Arts dalam Studi Internasional dari University of Adelaide, Australia, yang diperolehnya melalui beasiswa AusAID.
Pada 2012, ia meraih gelar Ph.D dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Dengan pengalaman panjang sebagai pengamat politik dan pendiri jaringan penelitian kebijakan (ProREP), Philip dikenal sebagai figur penting dalam dunia survei dan analisis politik Indonesia.
Adita Irawati
Adita Irawati memiliki pengalaman luas di bidang komunikasi korporasi dan pemerintahan.
Mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo ini sebelumnya menjabat sebagai Vice President Corporate Communications di Telkomsel dan pernah berkarier di Indosat.
Lahir pada 1971, ia juga pernah menjadi Juru Bicara Kementerian Perhubungan dan Komisaris PT Citilink Indonesia.
Adita Irawati
Dengan latar belakang panjang di industri telekomunikasi dan komunikasi strategis, Adita membawa keahlian yang relevan untuk perannya sebagai juru bicara.
Ujang Komarudin
Ujang Komarudin adalah pengamat politik yang telah lama dikenal publik. Sejak 2016, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).
Ujang Komarudin
Ujang merupakan lulusan program doktoral Universitas Indonesia dan dosen tetap di Universitas Al Azhar Indonesia.
Ia juga memiliki pengalaman sebagai staf ahli anggota DPR RI serta Tim Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan.
Prita Laura
Prita Laura adalah mantan jurnalis dan presenter berita yang telah malang melintang di dunia pertelevisian Indonesia.
Prita Laura
Lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 26 Juni 1978, ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Prita dikenal membawakan program berita populer seperti Top News dan Metro Hari Ini di Metro TV, sampai mengundurkan diri pada 2018.
Selain dunia jurnalistik, ia juga aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan melalui organisasi Pandu Laut Nusantara.
Dedek Prayudi
Dedek Prayudi, yang akrab disapa Uki, adalah seorang peneliti kebijakan kependudukan dan pegiat toleransi.
Lulusan ilmu politik dan sosiologi di Wellington, Selandia Baru, Dedek juga mendalami studi demografi di Swedia.
Dedek Prayudi
Sebagai pendiri komunitas 4.20 Society, ia telah terlibat aktif dalam isu toleransi sejak 2012.
Dedek sempat bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan mencalonkan diri sebagai caleg pada Pemilu 2019, dan akhirnya mundur dari partai tersebut pada 2020.
Hariqo Wibawa Satria
Hariqo Wibawa Satria, atau dikenal sebagai Riqo WS, adalah seorang penulis, peneliti, dan aktivis.
Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, ia merupakan alumni Pondok Modern Gontor dan lulusan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Hariqo Wibawa Satria
Pengalamannya mencakup berbagai organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan karier profesional di Charta Politika serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai caleg DPRD DKI Jakarta melalui Partai Gerindra.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]