"Berstandar internasional yang diharapkan bisa menjadi jendela Indonesia di mata internasional. Tetapi kami juga berpikiran untuk menggunakan fasilitas yang ada menjadi pusat inovasi para generasi muda di era revolusi industri 4.0 sekarang ini. Nanti jadi sentra untuk mendorong inovasi, kerja sama dari para kreator dan inovator muda Indonesia," beber Pratikno.
Dalam pengelolaannya, Kemensetneg memberikan mandat kepada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) untuk mengelola TMII sejak 1 Juli 2021.
Baca Juga:
Sambut Waisak 2024, 40 Bhikku Thudong dari TMII Menuju Borobudur
Penugasan ini diatur dalam Akta Nomor 01 tentang Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara pada Kemensetneg RI.
Melalui kerja sama tersebut, PT TWC menyatakan komitmennya untuk mengembangkan TMII menjadi destinasi wisata edukatif yang relevan dan inspiratif.
PT TWC pun menunjuk anak perusahaannya, PT Bhumi Visatanda Indonesia (Bhiva), untuk mengelola operasional TMII sesuai usulan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney, pemegang saham utama PT TWC.
Baca Juga:
Libur Lebaran di Jakarta Tetap Nyaman Berkat Keandalan Listrik PLN
Direktur Utama PT TWC menjelaskan bahwa pembentukan PT Bhiva sebagai entitas terpisah bertujuan agar pengelolaan TMII lebih optimal.
"Dengan adanya entitas terpisah yang menjalankan TMII, PT Bhiva diharapkan mampu fokus mengelola TMII agar dapat mengoptimalkan daya guna dan hasil guna pengelolaan TMII serta menjadikannya sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa sekaligus menjadi sarana wisata edukasi bermatra budaya nusantara," ujarnya.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan destinasi wisata yang menawarkan keunikan tersendiri dengan menyuguhkan kekayaan budaya Nusantara dalam satu kawasan.