WahanaNews.co, Jakarta - Acara bertajuk ‘Metamorfoshow’ di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) diduga memang memiliki keterkaitan dengan Organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melihat acara tersebut memiliki afiliasi dengan HTI.
Baca Juga:
PBNU: Masyarakat Diingatkan tentang Ancaman Kelompok Radikal seperti HTI
“Dugaan kuat itu terkait HTI, memang tidak mungkin mereka akan meminta izin dengan memakai atribut HTI,” ujar Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, Sabtu (24/2/2024).
Setidaknya, ada dua aspek yang membuat BNPT yakin acara tersebut terkait dengan HTI. Aspek pertama yaitu mengenai sosok pembicara yang hadir dan aspek kedua yaitu subtansi narasi yang dikembangkan dalam acara.
“Tetapi dari aspek substansi kegiatan, penyelenggara, dan pembicaranya terkait dengan HTI. Makanya mereka berkedok acara Isra Mi’raj dengan substansi tentang penegakan khilafah," kata dia.
Baca Juga:
BNPT Deteksi Gelagat Kebangkitan Organisasi Terlarang HTI
Nurwakhid memberikan peringatan mengenai strategi dan pola metamorfosa HTI pasca ditetapkan jadi organisasi terlarang. Mereka metamorfosa gerakan yang menginfiltrasi masyarakat, terkhusus anak muda.
“Metamorfosa itu hanya perubahan fisik dan bentuk, tetapi tidak merubah substansi. Begitulah HTI, juga sedang mengalami proses metamorfosa dari organisasi resmi menjadi gerakan dengan beragam nama. Tetapi substansi ideologi dan ajarannya sama,” kata dia.
Dia menjelaskan pasca resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Mereka terus melakukan kegiatan bawah tanah atau secara terbuka dengan mengganti nama organisasi demi berkamuflase.