"Jadi, ini bukan hanya persoalan THR. Ini
adalah pertarungan tentang masa depan dan kesejahteraan buruh OS PLN,"
tegasnya.
Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, yang hadir dalam
konsolidasi nasional ini, menegaskan, pihaknya akan mendukung penuh perjuangan
buruh OS PLN untuk mendapatkan hak-haknya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Perjuangan OS PLN bukan hanya perjuangan
kawan-kawan. Tetapi juga perjuangan seluruh keluarga besar FSPMI, dan lebih
besar lagi menjadi perjuangan KSPI dan gerakan buruh di seluruh Indonesia,"
tegasnya.
Pembayaran THR 2021 dengan komposisi upah yang
lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya itu dinilai telah mencederai
rasa keadilan.
Bagaimanapun, OS PLN adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari BUMN PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Apalagi, selama ini, buruh OS PLN-lah yang
bekerja keras di lapangan untuk memastikan agar aliran listrik ke masyarakat
tetap terjaga.
"Ibaratnya, urusan pekerjaan disuruh di depan,
tetapi giliran kesejahteraan belakangan," tandasnya.
Sebelumnya, anggota DPRI RI, Obon Tabroni,
meminta agar PT PLN, sebagai perusahaan milik negara, memberi contoh baik dalam
memberikan kesejahteraan kaum buruh.