Di sisi lain, pihaknya juga telah meminta klarifikasi dan penjelasan.
"Kami mengakui kekurangannya karena ada sejumlah kegiatan, festival anak soleh dan festival takbir. Pesertanya ratusan. Masalah keamanannya melibatkan perangkat desa menjaga keamanan. Untuk masa yang akan datang perlu kami evaluasi, sebelumnya kami tidak tahu materinya," ungkap Sujendro.
Sebelumnya viral video yang memperlihatkan jemaah salat Idulfitri di Lapangan Tamanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ngacir karena materi khutbah yang menyinggung soal politik.
Pada video yang beredar, khatib menyinggung dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan terstruktur, sistematis dan masif. Bahkan khatib menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
".... ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata khatib dalam video tersebut.
"Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya, sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak," lanjut khatib tersebut.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.