WahanaNews.co |
Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menduga
ada upaya menciptakan disharmoni antara pihaknya dengan TNI terkait upaya
modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
Sebelumnya, sejumlah pihak mengkritik
Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pembelian Alat Peralatan
Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) yang mencantumkan anggaran Rp 1,7
kuadriliun.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Menurut Dahnil, selain upaya sebagai
politisasi atau politicking, hal itu juga merupakan upaya membuat
disharmoni antara Kemhan dan pihak TNI.
"Penuh dengan tanda-tanda melakukan upaya
disharmonisasi antara Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, dan angkatan,"
kata Dahnil, melalui tayangan video yang diterima pada Kamis (3/6/2021).
Dia pun memastikan, informasi soal disharmoni
tersebut adalah hal yang bohong.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Lagi pula, selama ini Kemenhan selalu
melakukan komunikasi dengan TNI dalam upaya modernisasi alutsista.
"Karena sejak awal proses upaya melakukan
modernisasi alutsista dengan berbagai formulanya itu pasti melibatkan Mabes
TNI, pasti melibatkan tiga angkatan yang ada," katanya.
"Jadi statement-statement dan
informasi-informasi yang terkesan mengadu domba, penuh dengan upaya
disharmonisasi tersebut, sangat tidak benar," cetus Dahnil.