Menteri Johnny menyatakan, saat ini terdapat 9 satelit telekomunikasi, microwave link, dan jaringan fiber-link
yang saat ini digunakan untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digital.
"Hal ini juga akan didukung oleh High
Throughput Multifunction Satelit SATRIA-I dengan kapasitas 150 Gbps. Satelit
multifungsi itu digunakan untuk melengkapi jaringan kabel serat optik yang
sudah terbangun dan akan mengorbit pada triwulan ke-4 tahun 2023 karena
Indonesia membutuhkan kapasitas satelit yang sangat besar dalam 10 tahun ke
depan," jelasnya.
Baca Juga:
Viral Penggerebekan Ruang Staf Khusus Mantan Menkominfo, Uang Bertumpuk
Selain itu, lebih dari 500.000 Base Transceiver Stations (BTS) juga
telah dibangun untuk memungkinkan jangkauan sinyal 4G, menjangkau masyarakat
Indonesia termasuk di daerah yang sangat terpencil.
Jangkauan sinyal 4G ini akan menjadi
tulang punggung infrastruktur digital, untuk mendukung Indonesia dalam
percepatan Transformasi Digital.
Menurut Menkominfo, dengan tersedianya
BTS memungkinkan para pelaku UMKM Indonesia untuk dapat beralih ke digital onboard.
Baca Juga:
Indonesian Audit Watch (IAW) Minta BPK Lakukan Audit Menyeluruh Terhadap Kominfo Jelang Akhir Jabatan Jokowi
Ia memaparkan, saat ini
diperkirakan sudah ada 11 juta UMKM digital Indonesia dan beberapa di antaranya
sedang dalam tahap scaling-up untuk
mendukung perekonomian Indonesia.
"Kami berharap, hingga
akhir tahun 2024, setidaknya ada 30 juta UMKM Indonesia yang akan di-onboarding secara digital. Oleh
karenanya, Kominfo memastikan keandalan infrastruktur TIK melalui penyebaran fixed broadband dan mobile broadband untuk memenuhi kebutuhan digital dan menutup
kesenjangan digital, membuat semua orang terhubung secara digital, sehingga
pembangunan infrastruktur tersebut adil, inklusif, dan bermanfaat bagi semua,"
paparnya.
Menteri Johnny juga menyampaikan
Indonesia baru saja meluncurkan operasi komersial 5G di 9 kota.