WahanaNews.co | Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga Lita Anggraini meminta pimpinan DPR agar membuka pintu dialog membahas nasib RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
"Yang jadi keberatan dari pimpinan DPR ini yang perlu dikomunikasikan, dan harapan kita pimpinan DPR membuka pintu dialog sehingga percepatan yang diperintah presiden segera terjadi," kata dia, dikutip dari siaran CNNIndonesia TV, Sabtu (28/1).
Baca Juga:
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Tegaskan Ibu Kota Negara Masih Jakarta
Lita menyinggung PRT di Indonesia merupakan yang terbanyak kedua di dunia setelah Tiongkok dan merupakan penopang perekonomian Indonesia baik makro maupun mikro.
Sehingga, tutur Lita, sudah sepatutnya para PRT diberikan pengakuan dan penghargaan atas kontribusinya itu.
"Ini 4,2 juta jumlah terbesar kedua PRT lokal kedua setelah RRC. Artinya, betapa PRT dibutuhkan dan dia jadi penopang perekonomian mikro/makro," kata dia.
Baca Juga:
Cerita di Depan DPR Tangis Ibu Korban Bully PPDS Undip Pecah
"Jadi sudah seharusnya pengakuan, rekognisi, redistribusi, reward, dan representasi itu diberikan ke PRT," tegasnya.
Di sisi lain, ia juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mendorong percepatan pengesahan RUU yang telah mandeg selama 19 tahun itu.
Sebelumnya Ketua DPR RI Puan Maharani memberi sinyal enggan buru-buru untuk mengesahkan RUU tersebut.