WahanaNews.co | Anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah mempertanyakan salah satu strategi percepatan vaksinasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) tentang penggunaan vaksin Sinovac yang hanya diperuntukkan bagi anak usia 6-11 tahun. Padahal, menurut dia, memilih jenis vaksin merupakan hak semua orang.
"Apakah karena (vaksin) Sinovac ini efikasinya kecil kemudian hanya untuk anak-anak kecil atau bagaimana? Terus bagaimana kalau ada orang dewasa yang ingin tetap vaksin dengan Sinovac karena akan menjadi hak kita untuk memilih vaksin," ujar Nadlifah, Kamis (24/3/2022).
Baca Juga:
Sistem KRIS Segera Diterapkan, DPR Harap Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik
Ia juga mempertanyakan mengenai vaksinasi lansia. Dari data yang diberikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan KPCPEN, pertumbuhan vaksinasi untuk lansia sangat lambat.
Ia pun mempertanyakan strategi pemerintah untuk mempercepat vaksinasi lansia lantaran lansia merupakan kelompok rentan yang perlu mendapat perlindungan.
Nadlifah juga mengapresiasi pemerintah yang akan menggunakan vaksin Merah Putih dari UNAIR-Biotis sebagai prioritas yang merupakan vaksin dalam negeri.
Baca Juga:
Syamsurizal: Capres 2024 Harus Paham Syariat Islam, Jangan Jadikan Indonesia Negara Sekuler
“Semoga kita bisa melindungi produk-produk temuan dari anak negeri sendiri,” harap Anggota Dewan daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IX ini.
Di sisi lain, Nadlifah mengkritisi Kemenkes terkait peringkat ranking Indonesia yang ada di nomor keempat negara dengan jumlah vaksinasi yang tinggi. Indonesia mendapatkan ranking cukup ini wajar karena penduduk Indonesia juga tinggi.
“Saya setujunya kalau peringkat ini dibuat berdasarkan persentase dari jumlah penduduk, sehingga kita rankingnya jelas gitu, kinerja kita lebih jelas dan capaian kita lebih jelas,” ujar Nadlifah. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.