Sementara itu, Wakil Ketua GNPF Ulama Sumut Tumpal
Panggabean menyebut spanduk itu adalah spanduk siluman. Dia menduga spanduk itu
dibuat untuk memecah belah masyarakat Kota Medan.
"Terkait dengan spanduk siluman yang tiba-tiba muncul
pagi hari ini tentang penolakan imam besar Habib Rizieq benar-benar skenario
siluman. Sekarang kelihatan dengan jelas siapa yang memecah belah, siapa yang
memancing, siapa yang bermain di saat Kota Medan ini sedang kondusif,"
kata Tumpal saat dimintai konfirmasi.
Baca Juga:
Pertama di Indonesia, PLN Operasikan Stasiun Pengisian Hidrogen untuk Kendaraan
Tumpal meminta Pemkot Medan menurunkan spanduk itu. Dia
meminta agar spanduk itu segera diturunkan karena dapat memancing kemarahan.
"Kita minta dengan hormat kepada Pak Wali Kota Medan
agar dapat menertibkan spanduk itu melalui Satpol PP. Kita minta juga pihak
keamanan, pihak kepolisian, Pak Kapolrestabes, Pak Kapolda, spanduk-spanduk
tersebut memancing kemarahan umat Islam. Kami percaya pihak kepolisian, pihak
Wali Kota melalui Satpol PP bisa menyelesaikan itu tanpa umat Islam yang harus
turun membersihkan itu," jelasnya. [qnt]
Baca Juga:
Sukses Produksi Green Hydrogen, Kini PLN Siapkan Stasiun Pengisian Untuk Rantai Pasok Di Sejumlah Daerah
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.