WahanaNews.co | Lembaga
Charta Politika mencatat bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki
elektabilitas paling tinggi dalam daftar nama sosok bakal calon presiden untuk
2024.
Baca Juga:
Golkar siapkan Ridwan Kamil dan Ahmad Zaki Maju ke Pilgub DKI
Dan jika melihat hasil survei, maka terlihat bahwa banyaknya
jumlah atribut baliho dan billboard yang dipasang di ruang publik, ternyata
tidak berkorelasi linier dengan tingkat elektabilitas.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika
Yunarto Wijaya saat pemaparan hasil survei secara virtual, Kamis (12/8/2021).
Penegasan oleh Yunarto ini tentunya mengarah pada sejumlah
elite politisi yang memasang baliho. Yakni Ketua Umum Golkar Airlangga
Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus
Harimurti Yudhoyono, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Baca Juga:
Golkar Rekomendasi RK dan Ahmed Zaki Maju Pilkada DKI Jakarta
"Tidak berkorelasi dengan elektabilitas," kata
Yunarto.
Hal menarik juga muncul ketika didalami tentang siapa yang
kuat dan di wilayah mana. Diketahui bahwa Anies kuat di Sumatera, DKI Jakarta,
dan Banten.
Sementara Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, DIY, Jatim, Bali,
NTB dan NTT.
Adapun Prabowo kuat di Jawa Barat.
Saat datanya ditabulasi, maka terlihat ke mana arah dan
kecenderungan pilihan konstituen partai terhadap sosok capres yang ada.
Diketahui bahwa Anies unggul di NasDem, PKS, Hanura, PBB,
dan PAN.
Sedangkan Ganjar sangat unggul di PDI Perjuangan (PDIP).
Yakni 44,7 persen konstituen PDIP menyatakan memilih Ganjar apabila pemilu
dilakukan hari ini.
"Sebagai catatan, ternyata konstituen PDIP mayoritas
atau hampir setengahnya memilih Ganjar. Disusul peringkat kedua malah Tri
Rismaharini dengan 7,7 persen konstituen PDIP. Hanya 4,8 persen pemilih PDIP
yang menjagokan Puan Maharani," kata dia.
"Ini tentu menjadi PR besar bagi Mbak Puan. Sedangkan
Ganjar selain dari PDIP juga ada kekuatan dukungan dari Perindo, PSI, dan
PKPI," jelas Yunarto.
Selain itu, ada juga sosok AHY yang diusung kuat oleh 35,4
persen konstituen Partai Demokrat, dan Prabowo Subianto diusung penuh Partai
Gerindra, ditambah PPP, dan Partai Gelora.
Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno juga membuat kejutan karena
ternyata mampu merebut hati konstituen Partai Golkar untuk menjadi calon
presiden pilihan.
"Keduanya bahkan lebih banyak mendapat suara dari konstituen
Golkar dibanding Airlangga Hartarto. Ini tentu jadi PR juga bagi pak
Airlangga," tegas Yunarto Wijaya. [dhn]