WahanaNews.co | Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan kesiapannya jika presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet.
Johnny mengatakan, sebagai pembantu presiden sudah sewajarnya patuh terhadap keputusan yang dibuat oleh presiden Jokowi.
Baca Juga:
Libas Vietnam, Indonesia Naik ke Peringkat 2 di Grup F
"(Siap untuk direshuffle) secara pribadi apalagi, kita di sini (posisi Menteri) sebagai pembantu presiden. Melaksanakan kebijakan dan arahan Presiden. Itu (reshuffle) sepenuhnya ada di Presiden," kata Johnny, melansir Kompas.com, Kamis (5/1/2023).
Meski demikian, Sekjen Partai Nasdem itu mengungkapkan, pendapat pribadinya sebetulnya tak memiliki pengaruh banyak terkait keputusan reshuffle.
Karena menurut dia, reshuffle kabinet adalah mutlak kewenangan Jokowi dan harus diterima oleh seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga:
Drajad Wibowo: Chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani Enggak Jalan
"Apa pengaruhnya pendapat yang disampaikan di ruang publik ini untuk keputusan Presiden? Tidak ada, itu sepenuhnya (keputusan reshuffle) kepada Presiden," ucap Johnny.
Adapun terkait desakan reshuffle para menteri dari Partai NasDem, Johnny meminta tak ada aktor politik yang menjadi presiden dadakan dalam koalisi.
Dia meminta semua pihak untuk menyerahkan isu reshuffle sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
"Serahkan itu pada bapak Presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannnya, jangan sampai ada presiden-presiden mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau mempengaruhi presiden (untuk melakukan reshuffle)," imbuh dia.
Diketahui PDI-P mendorong agar Jokowi melakukan reshuffle pada menteri dari Nasdem.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurabaya Bakar.
Djarot berharap, kedua menteri tersebut mengundurkan diri jika tak lagi sepaham dengan visi Jokowi.
"Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri menterinya (menteri dari Nasdem) lebih baik mengundurkan diri. Itu lebih gentle," katanya di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Baca
Di sisi lain Jokowi belum memutuskan bongkar pasang formasi Kabinet Indonesia Maju. Akan tetapi, dia meminta masyarakat menunggu keputusannya.
"Tunggu saja. Ditunggu saja," sebut Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal reshuffle di daerah Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023).