Revi juga menyampaikan hingga saat ini Terminal Kalideres terus melakukan pemeriksaan tes urine kepada sopir bus AKAP setiap bulan selama satu minggu untuk menjamin kesehatan pengemudi dalam membawa penumpang menuju tujuan masing-masing.
“Kegiatan tes urine ini dilakukan tidak hanya saat perayaan ataupun liburan nasional atau keagamaan. Kita lakukan rutin setiap bulan selama satu minggu,” ungkapnya.
Baca Juga:
Revi Zulkarnaen Harap Pemerintah Rampungkan Integrasi Transportasi di Jakarta
Revi menjelaskan pemeriksaan tes urine ini berkat kerja sama antara Dishub Provinsi DKI Jakarta terutama UPT Terminal dengan Dinas Kesehatan dan BNN Provinsi.
Selama satu minggu itu, dokter dibantu perawat dari setiap Puskesmas di Jakarta Barat secara bergantian melakukan pemeriksaan tes urine mulai dari jam 08.00 pagi hingga 16.00 WIB.
Jika dalam pemeriksaan ternyata ada sopir terindikasi positif menggunakan narkoba atau sejenisnya, kata Revi, akan dilakukan pemeriksaan ulang dan akan ditindaklanjuti ke Polsek Kalideres melalui Pospol Terminal.
Baca Juga:
Jadi Salah Satu Titik Penilaian Adipura 2024, Terminal Kalideres Intens Berbenah
“Perusahaan PO bus-nya kita panggil agar sopir tersebut tidak diberangkatkan dulu dan segera mencarikan sopir pengganti sehingga bus bisa kembali diberangkatkan. Namun, alhamdulilah sampai sekarang sopir atau pengemudi belum pernah ada yang positif menggunakan narkoba atau sejenisnya,” jelas Revi.
Ia menjelaskan selama ini rata-rata sopir yang diperiksa kebanyakan terindikasi hipertensi. Untuk kondisi ini, dokter biasanya memberikan obat dan meminta sopir untuk istirahat, serta menunggu beberapa saat.
“Jika kondisinya sudah normal, biasanya dokter memperbolehkan sopir melanjutkan perjalanan,” pungkas Revi.