WahanaNews.co | Sebuah pesan berantai bernada teror dan ancaman ke kepolisian
beredar di aplikasi pesan WhatsApp.
Pesan itu beredar pasca-penangkapan 22 tersangka teroris jaringan Jemaah Islamiyah (JI) di
wilayah Jawa Timur.
Baca Juga:
BPOM RI dan WHO Peringatkan 8 Obat Sirop Ini Dilarang Beredar
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko,
mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan pesan itu sebelum pemindahan 22
orang tersangka teroris dari Mapolda Jatim ke Mabes Polri, Jakarta.
"Informasi [teror] itu sudah kita
terima sebelum menggeser dari Mapolda ke bandara, itu sudah kita terima, informasi itu," kata Gatot di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis
(18/3/2021).
Saat ini, kepolisian telah menyelidiki
siapa yang mengirimkan dan menyebar pesan teror berantai tersebut. Termasuk
mendalami dan melakukan profilling si
pembuat pesan.
Baca Juga:
Hamdan Zoelva dan Novel Baswedan Bantah Berada di Balik Aksi Mahasiswa
"Kami lakukan penyelidikan.
Nunggu hasil, masih di-profilling dan
kita sudah koordinasikan dengan Ditsiber serta Densus untuk mem-profilling siapa yang membuat dan
menyebarkan," ucap dia.
Adapun pesan teror berantai itu
berisi: "DAN TUNGGU SAAT NYA
SEBENTAR LAGI BEBERAPA DAERAH TERUTAMA JAWA TIMUR AKAN MENDAPATKAN SERANGAN
DARI KAMI! TERUTAMA TEMPAT BERMARKAS NYA PARA BAJINGAN COKLAT AKAN KAMI JADIKAN
SASARAN UTAMA!"
Sebelumnya, sebanyak 22 terduga
teroris yang telah ditangkap di Jawa Timur, beberapa waktu lalu, digelandang
dari Mapolda Jatim ke Mabes Polri Jakarta.
Mereka diberangkatkan ke Bandara
Juanda menggunakan dua bus Polda Jatim.
Pemindahan dilakukan dengan pengawalan
ketat dari personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri yang bersenjata
lengkap.
"Hari ini, 22
terduga teroris diberangkatkan dari rumah tahanan Polda Jatim ke Mabes Polri."
kata Wakapolda Jatim, Brigadir Jenderal Polisi Slamet Hadi
Supraptoyo, Kamis (18/3/2021).
Sebanyak 22 terduga teroris itu
ditangkap di beberapa wilayah di Jatim, yakni Kabupaten
Sidoarjo, Kota Surabaya, Mojokerto, Malang, dan
Bojonegoro.
Mereka adalah FA, FU,
NA, SS, AY, TS, YA, RZ, BR, YP, EP, YT, AI, AS, RA, ZA, ME, IE, HS, AR, BS dan
HAB.
Dari tangan mereka, Densus 88 juga
menyita sejumlah buku, antara lain berjudul Tarbiyah
Jihadiyah karya Assyaikh Dr Abdullah Azzam, Mimpi Suci di Balik Jeruji Besi karya Ali Ghufron, Sekuntum Rosela Pelipur Lara karya Imam
Samudra, dan buku Wasiat Syuhada WTC
karya Abul Abbas Az-zahrani.
Selain buku, Densus 88 juga menyita
sejumlah barang bukti lain, seperti puluhan pucuk senjata tajam, puluhan kotak
amal, hingga uang tunai sebanyak Rp 197 juta dan sejumlah barang bukti
lainnya. [qnt]