Langkahnya adalah mengarahkan subsidi untuk menormalkan harga tanah, menata zonasi, serta memastikan lokasi hunian tidak semakin jauh dari pusat kegiatan ekonomi.
Dengan demikian, akses masyarakat terhadap lapangan kerja, pendidikan, dan layanan publik dapat terjaga.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Sikap Tegas Presiden untuk Penyelesaian Pembangunan Kawasan Otorita IKN
"Pembangunan rumah ini tentu saja diiringi dengan peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih," tambah Ujang.
Ia menegaskan, program Tiga Juta Rumah merupakan penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo, yang menitikberatkan pada pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk mendorong pemerataan ekonomi.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyebut sektor perumahan berpotensi menjadi penggerak utama perekonomian nasional.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Lepas Retret Kadin 2025, Wakil Ketua Umum Wilayah Sumatera I Ivan Iskandar Batubara Hadir di Akademi Militer Lembah Tidar Magelang
"Ini tidak hanya mengurangi backlog perumahan, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta. Dampaknya akan langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Fahri.
Dengan pendekatan terintegrasi yang menggabungkan pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan ekonomi wilayah, Program Tiga Juta Rumah diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia untuk jangka panjang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.