Kelima, peningkatan investasi untuk pemulihan ekonomi global. Negara G20 menggarisbawahi pentingnya investasi yang berkelanjutan dan inklusif untuk pemulihan ekonomi yang kuat.
Keenam, koherensi antara perdagangan, investasi dan industri. Anggota G20 menegaskan peran sistem perdagangan multilateral untuk mengembalikan produktivitas industri dan menyepakati koherensi kebijakan perdagangan dan investasi dengan kebijakan industri untuk mengatasi tantangan di masa depan.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
Sementara Menteri Bahlil mengungkapkan, perdagangan, industri dan investasi merupakan satu mata rantai yang tidak terpisahkan. Dalam klaster investasi, terdapat lima isu yang telah disepakati oleh para Menteri G20.
Pertama, pentingnya arus investasi berkelanjutan bagi pemulihan ekonomi dalam rangka penciptaan lapangan kerja lewat industrialisasi dan tujuan pembangunan lainnya. Kedua, penyederhanaan prosedur investasi, seperti yang dilakukan Indonesia melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK).
Ketiga, hilirisasi menjadi salah satu instrumen dalam menciptakan nilai tambah, serta memperkuat kemitraan investor asing dengan UMKM. Keempat, pentingnya skema pendanaan iklim yang adil dan merata untuk mendorong investasi berkelanjutan. Kelima, konsensus kompendium, yang bernama “Kompendium Bali atas Praktik Kebijakan G20 dalam Mempromosikan Investasi untuk Pembangunan Berkelanjutan” atau disebut sebagai Kompendium Bali.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden Macron di KTT G20 Brasil
"Dengan adanya Kompendium Bali, Indonesia boleh menyusun strategi promosinya sendiri, begitu juga negara lainnya. Karena itu mereka harus dihargai dalam membuat strategi menurut keunggulan komparatif negaranya masing-masing,” jelas Menteri Bahlil.
Pertemuan Bilateral dan Kontrak Dagang
Di sela pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan juga melakukan pertemuan bilateral dengan 13 negara mitra dagang. Antara lain dengan Australia, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, India, Inggris, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Singapura, Spanyol, Uni Emirat Arab dan Uni Eropa. Selain itu, Mendag Zulkilfli Hasan juga mengadakan pertemuan bilateral dengan organisasi internasional yaitu United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP).