Baginya, Islam adalah agama yang
tinggi. Maka itu, bukan cuma dirinya semata yang menjadi mualaf, namun juga
seluruh keluarganya.
Hal itu kemudian dibandingkan dengan
agamanya terdahulu, di mana banyak hal yang dia anggap keliru.
Baca Juga:
Kasus Ujaran Kebencian, Yahya Waloni Divonis 5 Bulan Penjara
"Agama Islam itu agama yang
tinggi. Coba saya bandingkan ya, dulu saya waktu sebagai pendeta masuk ke dalam
gereja, enggak ada lepas sepatu. Masuk ke dalam gereja pakai sepatu entah sudah
injak kotoran, masuk. Padahal itu dikatakan itu merupakan rumah Tuhan," katanya.
Terkait dengan ceramahnya yang dikenal
keras, Ustadz Yahya Waloni mengaku tak ambil pusing. Baginya, itu memang adalah caranya.
Namun, dia tetap
meyakini benar, di mana kebenaran akan dia terus bakal sampaikan meski terdengar
pahit.
Baca Juga:
Pengadilan Vonis Yahya Waloni 5 Bulan Penjara Karena Kasus Ujaran Kebencian
Soal laporan Yahya Waloni yang kerap
berbicara soal kafir, dirinya mengaku tak bersalah. Sebab, Al Quran-lah yang
menyebutnya.
Kata Yahya, dia cuma menyampaikan isi
Al Quran berkaitan dengan banyak hal.
Andai dia tetap diinginkan masuk
penjara, Yahya menyebut baru akan mau masuk jika isi Al Quran
dihapus terlebih dahulu.