Dia mengatakan, sejak awal, Vaksin Nusantara merupakan vaksin yang khusus
untuk individual.
Windhu menduga, ada motif
bisnis dalam pengembangan Vaksin Nusantara
ini.
Baca Juga:
Panglima TNI Hormati Aturan IDI soal Pemecatan Terawan
Melalui proses yang rumit dan biaya
yang tinggi itu, kata dia, tidak semua orang dapat mengakses vaksin tersebut.
"Pemerintah bangkrut misalnya, dan
Vaksin Nusantara ini jadi vaksin program.
Pemerintah enggak akan sanggup biayai itu," tegasnya.
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, menyatakan bahwa Vaksin Nusantara ini tidak efisien untuk
sebuah program vaksinasi.
Baca Juga:
Luhut Ikut Vaksin Nusantara Didampingi Terawan, Viral Deh...
Selain prosesnya tak sederhana, vaksin
ini juga membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi yang lebih baik
dibanding program vaksinasi lainnya.
Dicky juga menduga pengembangan vaksin
ini sebagai lahan bisnis.
Sebab, kata dia, pemerintah akan repot
jika menggunakan Vaksin Nusantara
untuk program vaksinasi.