Ajaran khumul atau tak ingin populer di
masa sekarang sudah banyak dilupakan. Segala amal kebaikan yang dilakukan
seakan harus diketahui seluas mungkin oleh publik. Publisitas di era digital
seakan menjadi kata kunci untuk mengukur kebaikan seseorang.
"Padahal belum tentu apa yang
di-publish tersebut mempunyai dampak positif yang lebih besar daripada yang
tidak di-publish. Saat ini banyak orang terjebak pada mentalitas syuhrah, yaitu
mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas. Amal kebaikan yang dilakukan
diorientasikan agar di-cover media secara luas. Motivasinya hanya untuk
membentuk citra diri, bukan berbuat kebajikan itu sendiri," kata Mustasyar
PBNU itu.
Baca Juga:
Wapres Dorong Optimalisasi Program Percepatan Penurunan Stunting
"Meskipun begitu dakwah melalui
media digital sesungguhnya juga diperlukan pada era saat ini karena dakwah
melalui digital jangkauannya lebih luas dan dapat dilakukan kapan dan di mana
saja," pungkasnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.