WahanaNews.co | Kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta hingga saat ini terus meningkat. Hingga saat ini data yang tercatat telah mencapai angka 725 kasus. Sebagian besar pasien adalah orang yang baru pulang dari luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan hanya 24,8 persen di antaranya yang merupakan kasus penularan lokal. Hal itu diketahui dari tes whole genome sequencing (WGS) terhadap para pasien Covid-19 di DKI hingga hari ini.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Data yang kita dapat sampai pagi ini terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron di mana 75 persen atau sekitar 545 kasus merupakan PPLN, 180 adalah transisi lokal atau sekitar 24,8 persen," kata Widyastuti di dalam satu diskusi, Sabtu (15/1).
Widyastuti menuturkan beberapa kasus penularan lokal Covid-19 varian Omicron di Jakarta. Salah satunya penularan di sebuah asrama yang diketahui dari hasil tes PCR di provinsi lain.
Kemudian, ada kasus penularan lokal di Krukut dari orang yang baru bertamasya ke luar kota. Widyastuti berkata Pemprov DKI langsung melakukan penelusuran kontak usai ditemukan varian Omicron di dua kasus itu.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
"Kita lakukan tracing dengan cepat kepada semua kontak erat ibu tersebut, itu tentang Krukut," ujarnya.
Sebelumnya, Indonesia melaporkan penemuan Covid-19 varian Omicron sejak 16 Desember 2021. Sejak hari itu, jumlah kasus Omicron terus meningkat secara berlipat.
Alih-alih membatasi kedatangan orang dari luar negeri, pemerintah justru membuka keran perjalanan internasional. Lewat Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 02/2022, pemerintah tidak lagi menerapkan larangan masuk dari negara-negara yang menjadi pusat penularan Covid-19 varian Omicron.