Sementara itu, Wakapolres Bandara Soetta, AKBP Joko Sulistiono, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah penyelidikan, baik pemeriksaan saksi dan olah TKP.
"Saat ini petugas melakukan pemeriksaan saksi baik yang menemukan di TKP maupun di pekerjaan apakah ada permasalahan lain terhadap korban," jelas Joko.
Baca Juga:
Usai Revitalisasi Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Berubah Total
Berdasarkan keterangan saksi, Joko menjelaskan bahwa korban SH diketahui akan pulang ke negara asalnya menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada Rabu (23/4/2025) sekira pukul 23.50 WIB.
Akan tetapi, SH tidak ikut dalam penerbangan tersebut. Sehingga, keluarganya yang telah menunggu SH di Bandara Shanghai, Cina menelusuri keberadaannya.
"Dari hasil keterangan saksi dan rekan kerja, korban akan balik ke negaranya. Akan tetapi keluarga (SH) menghubungi petugas melalui pihak kantornya bahwa yang bersangkutan ini belum sampai di bandara tujuan," tuturnya.
Baca Juga:
Modus Tukar Kartu ATM di Bandara Soetta, Penumpang Kehilangan Rp 41 Juta
Selain itu, lanjut Joko, perusahaan tempat korban bekerja pun melaporkan informasi tersebut kepada Pospol Terminal 3 dan petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soetta.
"Setelah (mendapat) laporan tersebut petugas melakukan patroli rutin baik dari Polres Bandara Soetta maupun Avsec. Korban (ditemukan) sudah dalam keadaan (tergantung) meninggal dunia di Taman C1," ujarnya.
Di TKP, kepolisian menemukan barang bukti berupa tambang berwarna biru yang digunakan SH untuk gantung diri.