Menurut Roy, WADA sangat ketat mengontrol para anggotanya, termasuk tiap agenda evaluasi yang berlangsung Maret sampai Mei setiap tahun
Indonesia sendiri terimbas sanksi WADA kepada LADI yang tak mengirimkan sampel doping dengan dalih ketiadaan event olahraga akibat pandemi Covid-19. Bagi Roy, alasan tersebut tak bisa diterima karena negara lain yang juga sempat menerima peringatan pada akhirnya mampu menuntaskan program ini.
Baca Juga:
Lembaga Antidoping Indonesia Berganti Nama Usai Terbebas dari Sanksi,
"Menurut saya tidak harus menyalahkan atau jangan menyalahkan pandemi sebagai alasan ini, karena itu nanti justru bisa menjadi alasan pemberat bagi Indonesia karena dianggap negara lain toh juga mengalami pandemi dan mereka bisa," ucapnya.
Namun, sanksi terlanjur dijatuhkan kepada LADI pada 7 Oktober 2021 lalu. Imbasnya kepada negara, selain pelarangan pengibaran bendera di berbagai ajang olahraga selain Olimpiade, Indonesia juga disebut tidak memenuhi syarat menjadi tuan rumah dalam kejuaraan tingkat regional, kontinental, atau dunia.
Dalam catatan Roy, WADA meski tegas tetapi bisa diajak komunikasi. Dia mengklaim Laboratorium Anti Doping yang ia bangun bersama British Anti Doping di lingkungan ITB 2013 silam berhasil mengambil hati WADA untuk membuktikan keseriusan Indonesia dalam memerangi penggunaan doping.
Baca Juga:
Yes! Badan Anti-Doping Dunia Segera Cabut Sanksi Indonesia
Hanya saja, Roy berharap Indonesia tak lagi mengandalkan lobi-lobi seperti sebelumnya. Roy mendukung langkah Menpora Zainudin Amali yang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap LADI.
"Penyelesaian dengan lobi-lobi ini sebenarnya jangan jadi kebiasaan, karena seharusnya Indonesia patuh aturan. Makanya saya support Menpora untuk tegas dan lakukan evaluasi menyeluruh terhadap LADI yang sudah 3 kali ganti kepengurusan dalam setahun kemarin dan juga KOI," imbuhnya.
"Kasihan atlet-atlet kita, jangan biarkan kebanggaan kita semua itu jadi terkurangi seperti semalam gara-gara ada yang salah urus dan menganggap persoalan-persoalan 'bisa diatur' dengan lobi-lobi seperti biasa," ia memungkasi. [rin]