Nantinya, jumlah itu akan dipangkas menjadi 66 atlet putra-putri yang akan resmi menjadi Timnas Esports Indonesia untuk SEA Games Vietnam 2021.
"Kami memilih pelatnas di kawasan Megamendung karena kami tak ingin terlalu jauh dari Jakarta. Sebab, para atlet masih memiliki tanggung jawab untuk main di liganya bersama tim masing-masing. Setelah selesai, baru mereka kembali ke pelatnas," ucap pria yang juga Ketua Umum IESPA.
Baca Juga:
Prihatin! Pasar Game di Indonesia Puluhan Triliun, tapi Kita Hanya Jadi Konsumen
"Dalam waktu dekat, jumlah atlet akan dikerucutkan jadi 66 yang akan diumumkan pada 10 Maret. Setelah itu para atlet mendapat jatah istirahat seminggu. Tanggal 17 Maret kembali lagi ke pelatnas dan sudah menjadi timnas," tutur dia.
Sebanyak 10 nomor yang terdiri dari 3 nomor game PC serta 7 nomor game mobile akan dipertandingkan di pesta olahraga terbesar se-Asean itu.
Indonesia berharap bisa memperbaiki prestasi dari edisi sebelumnya dengan mendulang medali emas sebanyak mungkin.
Baca Juga:
Pelatih Alter Ego Umbar 2 Tim Terberat Di PMPL SEA Fall 2022
Pada 2019 silam, di mana Esports pertama kali dipertandingkan secara resmi dan perolehan medalinya dihitung, tim Merah Putih hanya meraih dua medali perak.
Kini, dengan proses pelatnas yang lebih panjang, Indonesia yakin bisa lebih berprestasi lagi di SEA Games Vietnam 2022.
"Berkaca dari 2019, itu adalah Esports pertama yang dipertandingkan di SEA Games makanya persiapan kita belum terlalu matang. Pelatnas masih baru awal-awal dan banyak pengalaman yang kami ambil dari situ," terang Ibnu.