Selain Gibran, menantu Jokowi yaitu Bobbby Nasution juga menjadi Walikota Medan. Lalu dengan mudah mengalahkan Edy Rahmayadi, seorang incumbent dan mantan Pangkostrad di Pilgub Sumatera Utara. Bobby sekarang jadi Gubernur Sumatera Utara 2024-2029.
Begitu juga dengan anak bontot Jokowi yaitu Kaesang Pangarep. Anak muda yang sedang belajar cepat jadi pengusaha ini sukses mengambil PSI. Kaesang jadi Ketua Umum PSI.
Baca Juga:
Didit Kunjungi Kediaman Megawati, Jokowi Makin Ketar Ketir
Dari semua cerita ini menyimpulkan bahwa Jokowi tidak hanya mensukseskan dirinya, tapi juga keluarganya. Tulisan kali ini hanya menyoroti soal strategi Jokowi. Setuju atau tidak, inilah fakta objektifnya.
Pertanyaan yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah apa strategi yang mengantarkan Jokowi dan anak-anaknya sukses berkuasa?
Pertama, Jokowi fokus membangun kekuatan di branding. Jokowi tampil beda. Jokowi memecah normalitas yang selama ini ditampilkan oleh para elite. Jokowi selamatkan Pasar Klewer dari rencana penggusuran Gubernur Jateng Bibit Waluyo atas nama modernisasi.
Baca Juga:
Luhut Sebut Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Tom Pasaribu: Mari Kita Uji!
Jokowi buat mobil Esemka sebagai mobil nasional. Jokowi gemar masuk gorong-gorong. Jokowi membangun kesan dirinya sebagai wong cilik yang punya mimpi kebangsaan. Meskipun saat ini anda menertawakan itu semua.
Di era itu, masyarakat Indonesia terkesima. Ini yang membuat Jokowi berhasil merebut hati rakyat dan secara cepat mengantarkannya ke kursi presiden. Kuncinya: Jokowi melawan normalitas dengan terobosan sederhana yang berhasil menghipnotis publik. Cara ini nampaknya sedang ditiru oleh Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar dengan lebih dramatis.
Kedua, Jokowi menyiapkan influencer yang cukup kuat. Publik menyebutnya "buzzer". Dengan anggaran yang cukup besar, Jokowi berhasil membeli para influencer yang tidak hanya profesional, tapi juga "setengah gila" dalam kinerjanya.