WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kehadiran DeepSeek menambah daftar panjang chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI), dan kini disebut-sebut sebagai pesaing kuat bagi ChatGPT dan Meta AI.
Sejak diluncurkan di Amerika Serikat pada 10 Januari 2025, aplikasi AI buatan China ini langsung menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store.
Baca Juga:
Jakarta dan Kota-Kota Satelit Bersatu, Transformasi Besar di Depan Mata
Popularitasnya yang meroket mengguncang pasar saham global, dengan saham raksasa teknologi seperti Nvidia (NVDA.O) dan Oracle (ORCL.N) mengalami penurunan signifikan.
DeepSeek mengklaim mampu beroperasi dengan data yang lebih sedikit dan biaya yang jauh lebih rendah dibanding pesaingnya.
Para peneliti di balik proyek ini menyebut bahwa biaya pengembangannya hanya mencapai US$ 6 juta, jauh lebih murah dibandingkan miliaran dolar yang diinvestasikan oleh perusahaan AI di Amerika Serikat.
Baca Juga:
Jalan Langkat-Karo Kembali Tertimbun Longsor, Kendaraan Tak Bisa Melintas
Apa Itu DeepSeek?
DeepSeek adalah perusahaan AI asal Hangzhou, China, yang pertama kali berdiri pada Juli 2023. Namun, peluncurannya di pasar AS baru dilakukan pada 10 Januari 2025.
Di balik kesuksesan DeepSeek, terdapat sosok Liang Wenfeng, seorang lulusan teknik informasi dan elektronik. Ia pernah membangun toko chip Nvidia A100, yang kini dilarang diekspor ke China.