Karena memotong endapan aluvium Dataran Pantai Jakarta yang berusia Resen, Sesar Citarik dikategorikan sebagai sesar aktif.
Pergerakan sesar ini terjadi secara perlahan dalam jangka waktu panjang, namun akumulasi tekanan yang melebihi gaya gesekan batuan dapat menyebabkan pelepasan energi dalam bentuk gempa bumi.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Sosialisasi Masif Pemberdayaan Bank Sampah di Indonesia Perlu Digalakkan
Keberadaan Sesar Citarik menjadi perhatian serius bagi pengembangan infrastruktur perkotaan, terutama di daerah-daerah yang dilaluinya.
Di wilayah Pelabuhanratu, yang merupakan destinasi wisata pantai sekaligus ibu kota Kabupaten Sukabumi, diperlukan sistem mitigasi bencana yang lebih baik.
Salah satunya adalah pemasangan sistem peringatan dini tsunami, mengingat gempa dari sesar ini berpotensi memicu tsunami akibat interaksi dengan zona subduksi di Palung Jawa.
Baca Juga:
Gempa 4,2 Magnitudo Guncang Bandung, Terasa di Beberapa Wilayah
Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan, penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap aktivitas seismik di sekitar Sesar Citarik.
Penguatan struktur bangunan serta penyusunan kebijakan tata ruang berbasis mitigasi bencana menjadi langkah yang perlu diprioritaskan guna meminimalkan risiko di masa mendatang.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.