“Kalau tidak mengikuti perkembangan digital, dikhawatirkan ASN akan ditinggalkan masyarakat,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan salah satu akselerasi visi Jabar Juara dan menjadi inisiasi agar pelayanan masyarakat lebih terintegrasi secara digital.
Baca Juga:
Pemkab Tabalong Raih Nilai Tertinggi Smart City dengan Skor Indeks 3,38
ASN harus dapat mengikuti perkembangan era digital demi meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat berbasis digital.
Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono, menyatakan, literasi digital bukan hanya upaya untuk memenuhi 20 jam pelajaran bagi para ASN, tetapi juga bisa meningkatkan pengetahuan serta kecakapan teknologi digital.
Kompetensi mereka juga diharapkan meningkat.
Baca Juga:
Sekda Jawa Tengah Minta ASN Kuasai Literasi Digital untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
"ASN bisa meningkatkan kinerjanya melayani masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital," ujar Sugeng.
Materi empat pilar literasi digital yang diajarkan meliputi Kecakapan Digital (Digital Skill), Etika Digital (Digital Ethic), Budaya Digital (Digital Culture), dan Keamanan Digital (Digital Safety).
Yurika Xanthinia Wijayanti, Widyaiswara BPSDM Kementerian Dalam Negeri, yang membahas tentang budaya digital dan etika digital, mengatakan, budaya digital adalah tahu bahwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan kecakapan digital dan etika digital.