WahanaNews.co | Pemahaman literasi digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) terus digencarkan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri.
Kegiatan ini dilakukan hingga ke daerah-daerah.
Baca Juga:
Pemkab Tabalong Raih Nilai Tertinggi Smart City dengan Skor Indeks 3,38
"Pembelajaran tentang empat pilar literasi digital menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan pekerjaan ASN sehari-hari," kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam keterangannya, Rabu (17/8/2022).
Kegiatan literasi digital bagi ASN ini diharapkan mampu memberikan pemahamanan lebih luas, juga pentingnya masalah keamanan data digital.
Termasuk salah satunya dalam penggunaan sistem pemerintahan yang terintegrasi untuk melayani masyarakat.
Baca Juga:
Sekda Jawa Tengah Minta ASN Kuasai Literasi Digital untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat
Dia melanjutkan peningkatan pemahaman literasi digital ASN merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.
Oleh karena itu, dilaksanakan kegiatan literasi digital bagi ASN di Provinsi Jawa Barat baru-baru ini.
Kegiatan tersebut dihadiri 9.000 ASN dari berbagai pemkab dan pemkot di Provinsi Jawa Barat dengan target 24 ribu ASN.
“Kalau tidak mengikuti perkembangan digital, dikhawatirkan ASN akan ditinggalkan masyarakat,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan salah satu akselerasi visi Jabar Juara dan menjadi inisiasi agar pelayanan masyarakat lebih terintegrasi secara digital.
ASN harus dapat mengikuti perkembangan era digital demi meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat berbasis digital.
Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono, menyatakan, literasi digital bukan hanya upaya untuk memenuhi 20 jam pelajaran bagi para ASN, tetapi juga bisa meningkatkan pengetahuan serta kecakapan teknologi digital.
Kompetensi mereka juga diharapkan meningkat.
"ASN bisa meningkatkan kinerjanya melayani masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital," ujar Sugeng.
Materi empat pilar literasi digital yang diajarkan meliputi Kecakapan Digital (Digital Skill), Etika Digital (Digital Ethic), Budaya Digital (Digital Culture), dan Keamanan Digital (Digital Safety).
Yurika Xanthinia Wijayanti, Widyaiswara BPSDM Kementerian Dalam Negeri, yang membahas tentang budaya digital dan etika digital, mengatakan, budaya digital adalah tahu bahwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi landasan kecakapan digital dan etika digital.
ASN harus tahu dan ikut berpartisipasi berkolaborasi memproduksi dan distribusi konten yang berlandaskan nilai-nilai itu.
“ASN harus menjadi pelopor untuk memproduksi dan distribusi konten positif di ruang digital," pungkasnya. [gun]