WahanaNews.co | Petir atau kilat biasanya muncul ketika hujan deras. Petir atau kilat adalah kilatan cahaya yang menyambar biasanya diikuti dengan suara gemuruh yang keras. Petir adalah fenomena alam yang biasa terjadi saat musim hujan.
Petir dan guruh biasanya datang beriringan. Petir dan guruh bisa datang bersamaan bisa datang dalam waktu yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan kecepatan cahaya dan kecepatan suara. Kecepatan cahaya jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan suara.
Baca Juga:
Fenomena Penampakan? Begini Penjelasan Sains
Maka dari itu, petir seringkali menyambar lebih dulu dibandingkan tibanya suara yang keras atau guruh. Petir merupakan proses pelepasan listrik dan tidak hanya terjadi dari awan ke bumi, tapi juga bisa terjadi dari awan ke awan lainnya.
Sebuah kilatan petir suhunya bisa mencapai 30.000 derajat Celcius. Karena pemanasan udara yang luar biasa inilah yang membuat udara bergerak dan seolah meledak sehingga timbul suara menggelegar yang kita sebut guruh.
Proses terjadinya petir
Baca Juga:
Tak Selalu Lebih Pintar, Ini Penjelasan soal Otak Pria yang Lebih Besar dari Wanita
Pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara. Hal ini menyebabkan muatan listrik awan bergerak secara cepat dan terus menerus.
Pergerakan ini akan membuat muatan positif dan muatan negatif memisahkan diri. Bagian atas awan akan mengumpulkan muatan positif, sedangkan muatan negatif akan terkumpul di bagian bawah awan.
Muatan negatif pada bagian bawah awan memiliki kecenderungan untuk berikatan dengan muatan positif yang ada di bumi. Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi.