WahanaNews.co, Jakarta – Baru-baru ini kabar tentang kemunculan alien menggemparkan jagat maya.
Alien berbentuk seperti mumi kecil tersebut memiliki kepala memanjang dan tiga jari di masing-masing tangan.
Baca Juga:
Ilmuwan Ciptakan AI Pendeteksi Rahasia Alien, Begini Cara Kerjanya
Melansir CNBC Indonesia, Minggu (17/9/2023) kehadiran jasad itu sudah banyak dibantah oleh para ilmuwan dan mungkin ada indikasi tindakan kriminal.
Namun, seorang jurnalis Meksiko dan penggemar lama UFO, Jaime Maussan, menganggap itu merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah umat manusia.
Di kantor Maussan, di kawasan bisnis Santa Fe di Mexico City, anggota staf dengan hati-hati membawa dua kotak tertutup kaca berisi jenazah ke dalam studio dengan layar hijau.
Baca Juga:
Profesor Avi Loeb dari Harvard Janji Bakal Ungkap Jejak Alien Bulan Depan
Mengutip dari laporan Reuters, semua orang berkerumun untuk mumi ini. Mayat-mayat tersebut tampak kuno dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia dua mata, satu mulut, dua lengan, dan dua kaki.
Maussan mengklaim mereka ditemukan sekitar tahun 2017 di Peru, dekat Garis Nazca pra-Columbus.
Dia bilang dia bisa membuktikan bahwa mereka tidak seperti makhluk apapun yang dikenal di Bumi. Di media sosial dan dalam persidangan, dia membagikan analisis ilmiah dan hasil penelitian yang menurutnya membuktikan bahwa jenazah tersebut berusia sekitar 1.000 tahun dan tidak terkait dengan spesies Bumi mana pun yang diketahui.
Salah satunya, Maussan menggambarkan makhluk tersebut sebagai seorang seekor betina sebab ditemukan telur di dalam tubuh mumi ini.
"Ini adalah hal paling penting yang pernah terjadi pada umat manusia," kata Maussan, tentang upayanya untuk menyadarkan temuan tersebut, sambil duduk di kantornya yang penuh dengan karya seni dan perlengkapan berwarna-warni bertema alien.
"Saya yakin fenomena ini adalah satu-satunya yang memberi kita kesempatan untuk bersatu," tambahnya.
Elsa Tomasto-Cagigao, seorang bio-antropolog Peru, merasa frustrasi karena klaim tersebut masih dipublikasikan, mengutip dugaan temuan serupa yang ternyata merupakan penipuan.
"Apa yang kami katakan sebelumnya masih berlaku, mereka mengulangi hal yang sama seperti biasanya dan jika masih ada orang yang tetap mempercayainya, apa yang bisa kami lakukan?," ujarnya.
Temuan-temuan seperti itu sebelumnya telah diabaikan oleh komunitas ilmiah karena dianggap sebagai mumi anak-anak pra-Hispanik yang dimutilasi, kadang-kadang dikombinasikan dengan potongan-potongan bagian tubuh binatang.
David Spergel, mantan kepala departemen astrofisika Universitas Princeton dan ketua laporan NASA mengenai fenomena anomali yang tidak teridentifikasi, mengatakan bahwa sampel tersebut harus tersedia untuk pengujian oleh komunitas ilmiah dunia.
Nekat Lakukan Pengujian
Maussan membagikan di media sosial dan dalam presentasinya hasil tes penanggalan DNA dan karbon yang menurutnya ditugaskan pada "makhluk".
Seorang ilmuwan Meksiko, atas permintaan Reuters, meninjau dan menyimpulkan bahwa hasilnya mengindikasikan kehidupan normal di Bumi.
Maussan mengatakan bahwa hasil tes tersebut tidak berhubungan langsung dengan dua badan yang dia tunjukkan kepada Kongres minggu ini. Faktanya, pemeriksaan tersebut dilakukan pada lembaga yang sama sekali berbeda, yang dikenal sebagai Victoria, yang masih berada di Peru.
"Mereka ditemukan di tempat yang sama. Penampilan fisik mereka sama, sama," kata Maussan tentang Victoria dan dua jenazah yang dihadirkannya di Meksiko.
"Pengujian tidak dilakukan pada kedua jenazah tersebut untuk menghindari kerusakan," imbuhnya.
Maussan tidak asing dengan kontroversi seperti ini. Dia telah membuat klaim tentang sisa-sisa lain di masa lalu yang banyak dikritik.
Pria 70 tahun itu berpartisipasi dalam film dokumenter TV tahun 2017 tentang sisa-sisa lain yang ditemukan di dekat Garis Nazca, yang menurut para ahli seperti Tomasto-Cagigao dan ahli paleontologi Rodolfo Salas-Gismondi menampilkan mumi yang direkayasa.
[Redaktur: Alpredo Gultom]