Tak hanya memperkuat kemampuan F-35 secara individu, Lockheed juga tengah mengembangkan konsep kerja sama antar platform dalam jaringan, termasuk interaksi F-35 dengan pesawat generasi keenam dan drone tempur kolaboratif.
Ini bagian dari pendekatan “keluarga sistem” Angkatan Udara AS yang menekankan interoperabilitas.
Baca Juga:
Swiss Melawan Jet Siluman, Ini Alasan Rakyat Menolak F-35 dari Amerika
“Dominasi udara ke depan bukan cuma soal siapa yang terbang lebih cepat atau bisa bermanuver lebih tajam, tapi siapa yang bisa berinteraksi lebih efektif dalam jaringan pertempuran,” ujar Taiclet.
Pendapat serupa juga disampaikan Laksamana (Purn) Bernard Evans, mantan kepala riset operasional di Pentagon.
“Kunci keunggulan udara di masa depan adalah konektivitas. Jet tempur tunggal tak bisa menang perang sendiri, tapi jika ia jadi simpul dalam jaringan, itulah kekuatan sesungguhnya,” tegasnya.
Baca Juga:
China Pamer Jet Futuristik, AS Bangun Frankenjet dari Rongsokan F-35
Lockheed kini juga sedang menjalankan proses penyegaran teknologi besar-besaran pada F-35 melalui program Technology Refresh 3 (TR3).
Pembaruan ini mencakup prosesor baru, sistem memori yang ditingkatkan, serta layar canggih di kokpit.
TR3 juga menjadi fondasi penting menuju upgrade Block 4, yang akan membawa sistem sensor baru seperti distributed aperture system, yaitu enam antena canggih di sekeliling pesawat untuk mendeteksi ancaman dari berbagai arah.