Catatan sejarah menunjukkan Sesar Baribis pernah memicu gempa merusak di Jakarta pada 1780 dan di Majalengka pada 1990.
Sesar Citarik adalah sesar mendatar atau strike-slip sepanjang ±250 kilometer. Jalurnya membentang dari Palabuhanratu, Kabupaten Bogor, hingga Bekasi dan Jakarta.
Baca Juga:
BMKG Catat Gempa Magnitudo 4,9 di Bekasi, Kedalaman 10 Km
Sesar ini terbagi menjadi tiga segmen, yaitu selatan, tengah, dan utara, dan terbentuk sekitar 15 juta tahun lalu.
Meski tidak seaktif Sesar Baribis, Sesar Citarik tetap berpotensi memicu gempa. April 2025 lalu, sesar ini tercatat memicu gempa M 4,1 di Bogor dengan kedalaman dangkal sekitar 5 kilometer.
Kondisi tanah lunak di Jakarta dan Bekasi dapat memperkuat guncangan gempa dari kedua sesar ini meski pusat gempa berada pada kedalaman dangkal.
Baca Juga:
Gempa Kekuatan M4,9 Guncang Bekasi-Jawa Barat & Sekitarnya
Para ahli juga mengingatkan potensi gempa multisegmen, ketika satu sesar aktif memicu sesar lain di sekitarnya sehingga menghasilkan gempa beruntun dengan magnitudo lebih besar, seperti yang terjadi di Turki pada 2023.
Di Jawa Barat, Sesar Citarik dan Sesar Baribis berdekatan dengan sesar lain seperti Cimandiri dan Cipamingkis.
Hal ini meningkatkan risiko gempa kompleks di kawasan metropolitan Jakarta. Gempa Bekasi dengan magnitudo 4,9 pada Rabu malam menjadi pengingat bahwa Jabodetabek berada di kawasan rawan gempa.