“Tetapi, mengingat apa yang sedang terjadi, kami melihat adanya peluang untuk mengembangkan sesuatu yang terbuka dan baik untuk komunitas pengguna yang sudah memiliki Instagram,” tambah Mosseri.
Meski demikian, Mosseri mengatakan bahwa hal ini menjadi tantangan yang besar untuk membangun jaringan yang begitu besar seperti Twitter.
Baca Juga:
Utamakan Kesehatan Masyarakat, Pengurus Desa Tambak Tinggi Normalisasi sungai Batu Kurik
Bos Instagram tersebut mengatakan akan menjadi keputusan yang salah jika meremehkan Twitter dan Elon Musk.
“Saya pikir akan menjadi sebuah kesalahan ketika meremehkan keduanya, Twitter dan Elon Musk (selaku pemilik Twitter). Twitter memiliki banyak sejarah, aplikasi itu memiliki komunitas yang kuat serta bersinergi di dalamnya. Efek dari jaringannya sangat kuat,” ujar Mosseri.
Mosseri juga mengaku bahwa kehadiran Threads tidak ditujukan untuk menyaingi atau bahkan menggantikan Twitter. Bos Instagram itu justru lebih tertarik untuk mengembangkan budaya yang relevan dan komunitas pengguna Threads.
Baca Juga:
Videonya Viral, Selebgram Cut Intan Nabila Dihajar Suaminya Bertubi-tubi
“Saya pikir Twitter akan terus Anda. Saya pikir kami ingin komunitas yang bersinergi dari para kreator yang benar-benar dapat relavan secara budaya. Ini akan sangat baik jika bisa tumbuh dengan sangat besar,” jelas Mosseri.
"Akan tetapi, saya sebenarnya lebih tertarik agar Threads bisa berkembang menjadi aplikasi yang relevan secara budaya dan memiliki jutaan pengguna di dalamnya,” tambah Mosseri.
Meta sendiri sudah merencanakan peluncuran Threads, aplikasi yang mirip Twitter sejak Desember 2022 lalu. Namun, di saat yang bersamaan, Mosseri menyebut bahwa Threads juga memiliki risiko cukup besar sejak peluncurannya.