Thomas menegaskan, hujan meteor Quadrantid ini tidak akan membawa dampak negatif pada Bumi.
“Tidak ada dampak apa pun, hanya pemandangan langit yang dipenuhi meteor terang,” katanya.
Baca Juga:
Mau Lihat Atraksi Langit? Simak Jadwal 12 Hujan Meteor Tahun 2024
Sisa Debu Komet
Thomas menjelaskan bahwa hujan meteor Quadrantid terjadi akibat Bumi melintasi wilayah di ruang angkasa yang dipenuhi sisa debu dari sebuah komet.
“Debu ini berasal dari komet yang telah mati, yang kini menjadi asteroid bernama 2003 EH1,” ungkapnya.
Baca Juga:
Meteor Geminid Bakal 'Beratraksi' di Langit Jakarta, Catat Waktunya!
Saat Bumi mengorbit Matahari, ia melewati area yang penuh dengan sisa-sisa debu tersebut. Ketika debu ini memasuki atmosfer Bumi, ia terbakar dan menghasilkan cahaya yang sering disebut sebagai bintang jatuh.
Dengan jumlah debu yang melimpah, fenomena ini terlihat seperti hujan meteor dari permukaan Bumi, memberikan tontonan luar biasa bagi para pengamat langit.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.