"Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melancarkan serangan siber terhadap industri-industri penting seperti energi, transportasi, pemeliharaan air, komunikasi, dan lembaga-lembaga penelitian pertahanan nasional di provinsi Heilongjiang," ujar Xinhua, mengutip biro keamanan publik kota Harbin.
Laporan itu menyatakan serangan-serangan tersebut bertujuan menyabotase infrastruktur informasi penting China, menyebabkan kekacauan sosial, dan mencuri informasi rahasia yang penting.
Baca Juga:
9 Bulan Terjebak di Luar Angkasa, 2 Astronaut NASA Dapat Kompensasi Fantastis
Masih dalam laporan yang sama, Xinhua mengungkap operasi NSA berlangsung selama Olimpiade Musim Dingin dan dicurigai mengaktifkan back door yang sudah diinstal sebelumnya di sistem operasi Microsoft Windows pada perangkat tertentu di Heilongjiang.
Untuk menyamarkan jejaknya, NSA membeli alamat IP di berbagai negara dan secara anonim menyewa sejumlah besar server jaringan termasuk di Eropa dan Asia. NSA bermaksud menggunakan serangan siber untuk mencuri data pribadi para atlet yang berpartisipasi dan serangan siber ini mencapai puncaknya sejak pertandingan hoki es pertama pada 3 Februari.
Serangan-serangan tersebut menargetkan sistem informasi seperti sistem pendaftaran Asian Winter Games dan menyimpan informasi sensitif tentang identitas personel yang relevan dengan acara tersebut.
Baca Juga:
Imbas Efisiensi Presiden Trump, NASA Tutup 2 Departemen dan Kantor Kepala Ilmuwan
Sementara itu, AS secara konsisten menuduh para peretas yang didukung oleh pemerintah China melancarkan serangan terhadap infrastruktur penting dan badan-badan pemerintahnya.
Bulan lalu, Washington mengumumkan dakwaan terhadap sejumlah peretas yang diduga berasal dari China yang menargetkan Badan Intelijen Pertahanan AS, Departemen Perdagangan AS, dan kementerian luar negeri Taiwan, Korea Selatan, India, dan Indonesia.
Beijing menyangkal semua keterlibatannya dalam spionase siber di luar negeri.