F-35C sendiri telah mencapai Kemampuan Operasional Awal (IOC) sejak 2019, bahkan telah digunakan dalam berbagai operasi militer.
Angkatan Laut AS mulai mengerahkan jet ini ke sejumlah kapal induk, termasuk USS Carl Vinson (CVN-70), USS Abraham Lincoln (CVN-72), USS George Washington (CVN-73), dan USS Theodore Roosevelt (CVN-71).
Baca Juga:
Beijing Pamer Kekuatan, Fujian Jadi Simbol Kebangkitan Armada Laut China
Mengapa F-35C belum tampil penuh dengan EMALS di laut? Jawabannya terletak pada kendala teknis di kapal induk terbaru AS, USS Gerald R. Ford, yang justru pertama kali dilengkapi sistem peluncuran elektromagnetik.
Meskipun F-35C telah berhasil diluncurkan dari EMALS di Ford dalam uji coba, reliabilitas sistem EMALS dan penangkap pesawat AAG (Advanced Arresting Gear) masih belum memenuhi standar operasional harian.
Selain itu, kapal induk Ford juga bermasalah dengan sistem elevator senjata canggihnya, yang membuat proses mempersenjatai pesawat menjadi lebih lambat.
Baca Juga:
AS Panik! Kirim Kapal Induk Nuklir Kedua Hadapi Perang Iran–Israel yang Makin Gila
tuasi ini memaksa Angkatan Laut AS menunda pengerahan penuh F-35C di kapal induk kelas Ford hingga semua modifikasi dan perbaikan rampung.
“Ini bukan soal kelemahan F-35C, melainkan transisi teknologi di kapal induk AS yang berjalan lebih lambat dari rencana,” jelas Dr. Raymond Hsiao, pakar strategi pertahanan dari National Defense University.
Menurutnya, fakta bahwa Cina lebih dulu memperlihatkan kemampuan lepas landas dengan EMALS adalah keuntungan psikologis yang akan dijadikan propaganda geopolitik.