Nama
Citarum Harum dan strategi penanganannya, diusulkan Doni Monardo kepada
Gubernur Jabar Ahmad Heriawan dalam perjalanan dari pendopo gubernur menuju
Waduk Jatigede pada 28 November 2017.
Doni
juga melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang Citarum pada 4 Desember 2017.
Baca Juga:
Kabar Duka, Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Tutup Usia
Saat
Presiden Jokowi bertanya tentang apa yang dibutuhkan, Doni menjawab perlunya
payung hukum agar TNI bisa tetap ikut membantu memulihkan Citarum.
Proses
penuntasan Citarum diawali dengan pemeriksaan sampel air yang dipimpin Kakesdam
III Siliwangi, Kolonel dr Is Priyadi.
Hasilnya,
air Citarum mengandung logam berat, seperti timbal, Cadmium, serta bakteri Salmonella,
Ecoli, dan Pseudomonas Areogonosa.
Baca Juga:
Tim TGIPF Kanjuruhan Mulai Turun ke Lapangan
Sayang,
dokter Is Priyadi telah wafat tahun lalu dan meninggalkan jasa abadi bagi
pemulihan Sungai Citarum.
Doni
Monardo juga menugaskan 20 kolonel untuk mendata permasalahan dari hulu hingga
hilir Citarum, sekaligus meminta masukan dari masyarakat.
"Saya
terinspirasi oleh Lao Tse, seorang filsuf Tiongkok yang hidup semasa era Sun
Tzu 500 tahun sebelum Masehi. Salah satu kutipan yang saya ingat adalah: Temuilah
rakyatmu. Hiduplah dan tinggalah bersama mereka. Berkaryalah dengan mereka. Mulailah
dari apa yang mereka miliki. Sampai akhirnya mereka akan berkata kami telah
mengerjakannya,"
pungkas Doni. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.