WahanaNews.co | Berdasarkan riset Center for Countering Digital Hate (CCDH), Twitter meraup US$19 juta atau Rp289 miliar (1USD= Rp15.222) dari 10 akun.
Twitter disebut meraup untung miliaran dolar dari beberapa akun pengumbar ujaran kebencian yang pernah ditutup. Seperti diberitakan CNN Indonesia.com Senin (13/2/2023).
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Dikutip dari Engadget, laporan itu mengamati 10 akun yang sebelumnya diblok karena "mempublikasikan konten kebencian dan konspirasi berbahaya".
Akun-akun itu lalu dipulihkan setelah Elon Musk mengambil alih Twitter. Beberapa akun yang dimaksud adalah milik influencer Andrew Tate, pendiri Daily Stormer Andrew Anglin, aktivis anti-vaksin Robert Malone, dan the Gateway Pundit.
Untuk mengestimasi jangkauan dan engagement akun tersebut, CCDH menganalisis hampir 10 ribu twit dari akun tersebut selama 47 hari dari Desember hingga Januari.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
Berdasarkan analisis mereka, "dalam rata-rata satu hari, twit dari 10 akun menerima total impresi 54 juta". CCDH lalu memproyeksikan hal tersebut ke dalam 365 hari dalam satu tahun.
Dari hasil proyeksi tersebut, CCDH menemukan "akun-akun itu diperkirakan mencapai impresi hingga 20 miliar dalam rentang waktu satu tahun".
Lebih lanjut, CCDH lalu membuat tiga akun Twitter baru yang mengikuti 10 akun tersebut.