Hal ini sesuai permintaan Kementerian Kesehatan yang memang memiliki aset tersebut sejak awal.
Sementara itu, Wien menambahkan, riset vaksin Merah Putih yang bibit vaksinnya dikembangkan oleh Eijkman tetap dilanjutkan.
Baca Juga:
Pemko Medan Gelar Seminar Pemanfaatan Sumur Laluan untuk Atasi Genangan Air Hujan
Meskipun ada 71 peneliti honorer yang tidak diperpanjang kontraknya usai Eijkman bergabung dengan BRIN.
"Vaksin Merah Putih masih berjalan," ujarnya.
Selain itu, dia menyampaikan, vaksin Merah Putih berbasis ragi masih dalam proses pengembangan lebih lanjut di Bio Farma.
Baca Juga:
Wuling Motor Akui Fast Charging Bisa Pengaruhi ‘Kesehatan’ Baterai Kendaraan Listrik
Sedangkan vaksin yang berbasis sel mamalia juga akan dilanjutkan ke tahap karakterisasi sel dan protein, serta formulasi vaksinnya.
Untuk diketahui, berdasarkan Perpres 78 Tahun 2021 tentang BRIN, maka seluruh lembaga penelitian harus diintegrasikan ke BRIN.
Ada lima lembaga penelitian yang resmi terintegrasi ke dalam BRIN per 1 September 2021, antara lain LAPAN, BATAN, LIPI, BPPT, dan Kemenristek/BRIN. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.