"Yang sudah bergelar S3 dialihkan untuk menjadi ASN atau PPPK, sudah tiga orang yang diterima," katanya.
Lalu, opsi keempat, honorer periset S1 dan S2 dapat melanjutkan studi dengan skema by-research dan research assistantship.
Baca Juga:
Pemko Medan Gelar Seminar Pemanfaatan Sumur Laluan untuk Atasi Genangan Air Hujan
Ia menyebut, bagi yang tidak tertarik untuk melanjutkan studi, maka sebagian dapat melanjutkan aktivitas sebagai operator laboratorium di Cibinong, Jawa Barat.
"Yang masih bergelar S1 atau S2 dapat mendaftarkan ke universitas sebagai mahasiswa S2 atau S3 berbasis riset, sehingga sebagai mahasiswa aktif mereka dapat direkrut sebagai asisten riset, dengan riset dan biaya kuliah ditanggung BRIN. Sebagian lagi akan melanjutkan studi ke luar negeri," jelas Wien.
Dia mengungkapkan, proses perekrutan sebagai asisten riset sedang berlangsung dan beberapa periset sudah diterima sebagai mahasiswa by research.
Baca Juga:
Wuling Motor Akui Fast Charging Bisa Pengaruhi ‘Kesehatan’ Baterai Kendaraan Listrik
Wien menuturkan, pendaftaran sebagai mahasiswa berbasis riset mengikuti mekanisme yang berlaku di universitas tujuannya.
Sehingga keseluruhan prosesnya tetap berlangsung pada tahun 2022.
Opsi kelima, yaitu honorer non-periset diambil alih RSCM sekaligus mengikuti rencana pengalihan gedung LBM Eijkman ke RSCM.